Me Time and everything behind it

Emang penting ya me time itu?

Waaah…. Dengan kencang saya akan menjawab: Peeeeenntiing bangeeeeettt!!!!

Ngurusin rumah yang imut-imut (tapi pas lagi ngepel dan bersih-bersih ya capek juga sih!), ngurusin anak kicik yang sekarang sudah makin aktif dan banyak maunya, hingga ngurusin rikues-an encik Suami yang lagi banyak-banyaknya juga.

Saya mulai menikmati “me time” itu ketika si kicik sudah mulai sekolah. Jadi setiap pagi saya bisa melakukan berbagai hal yang bisa membuat saya lebih fresh dan siap menghadapi rengekan si Kicik dan ocehan Encik Suami.

Baca Buku

Jujur, masih banyak banget ini buku-buku yang belom sempat saya baca. Bahkan beberapa ada yang saya beli ketika saya masih hamil. Dua tahun pertama bersama si Kicik memang betul-betul menghabiskan segala energi saya untuk dia. Waktu itu rasanya males banget membaca buku.

Jadinya sekarang ini buku-buku yang musti di baca lumayan menumpuk. Dan lucunya lagi, bukannya menghentikan pembelian buku-buku karena banyak buku yang belom dibaca, eh malah ini tetep aja beli buku. Gatel sih ya setiap kali masuk toko buku.

Ini dia beberapa reading list saya:

  • Inteligensi Embun Pagi – Dewi Lestari
  • Serial Muhammad – Tasaro
  • The Chronicles of Ghazi – Felix Y Siauw & Sayf Muhammad Isa
  • For One More Day – Mitch Albom
  • Mesin Waktu Alquran – Hudzaifah Ismail

Belajar

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menginformasikan mengenai Islamic Online University di cerita ini. Sampai saat ini, saya terhitung masih menjadi salah satu mahasiswa untuk jurusan Islamic Studies. Jujur, sampai sekarang memang masih banyak sekali yang keteteran dengan perkuliahan ini. Yang namanya menuntut ilmu, yang notabene ibadah, memang banyak banget godaannya ya. Salah satu godaananya? Nih dibawah ini.

Gulingan di sofa sambil nonton Korea

Sebenernya gak harus Korea sih. Saya masih juga sesekali menonton serial-serial Amerika sono. Mulai dari yang baru sampai yang tahun jebot juga ada. Atau menonton siaran berita di Indonesia yang isinya sama semua. Ini nih memang salah satu godaan terbesar saya ketika “me time” datang. Seduh kopi, oles roti, terus gulingan deh depan tv sambil leha-leha. Cukup kok membuat hari saya menjadi lebih berwarna.

Mendekatkan diri dengan sang Pemilik Jiwa

Dan salah satu “me time” yang paling SEMPURNA untuk bisa dilakukan adalah dengan mendekatkan diri dengan Allah Azza wa Jalla. Banyak kok yang bisa kita lakukan untuk juga me-recharge iman ini agar lebih istiqomah. Membaca Al-Quran, mengikuti kajian-kajian hingga sekedar Shalat dan Dzikir saja pasti akan memberikan dampak “me time” yang besar. Masih menjadi PR besar untuk saya agar bisa melakukannya dengan lebih maksimal. Insya Allah…

Gimanapun juga, seorang istri yang hidupnya memang hampir 24/7 di rumah pasti memerlukan serangkaian “me time”. Untuk bapak-bapak di luar sana, sekali-kali boleh loh menawarkan istrinya untuk menghabiskan waktu sendiri untuk sekedar me-recharge energi dan mood. Tidak harus bener-bener sendiri kok. Bersosialisasi dengan teman-teman sekedar untuk berbincang dan melepas kangen, tidak ada salahnya kok.

Nah, kalau “me time”nya kamu biasa diisi dengan apa nih? Yuk share di komen!

Love,

Bubunnya Aqeela

Tulisan ini adalah salah satu collaborative blogging saya bersama Bundien dengan tema: Me Time. Simak kisah sahabat saya “2 Jam Berkeliling Dunia” disini ya!

One thought on “Me Time and everything behind it

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.