“Wah, anaknya kok anteng banget ya duduk di car seat”
“Kok bisa gak rewel ya?”
“Aqeela bisa tahan berapa lama duduk di car seat? Anak ku cuma bisa duduk 5 menit doang nih. Abis itu nangis-nangis minta gendong.”
Setiap kali mendengar komentar-komentar ini, saya langsung senyum-senyum sendiri dan bergumam dalam hati, “Waaahh.. belom tau nih perjuangan saya membiasakan si Kicik duduk anteng di car seat”.
Dari awal kehamilan, kami memang sudah memikirkan betapa pentingnya mendisiplinkan anak. Salah satunya untuk memberi pengertian kepada si Kicik bahwa berkendara, khususnya di mobil, bukanlah tempat untuk bermain-main. Keamanan dan keselamatan berkendara menjadi nomor satu di keluarga kami dan kebiasaan ini tentu akan kami tularkan ke si Kicik.
Car seat sudah kami pasang di mobil sejak Aqeela lahir. Tujuannya agar kami juga terbiasa dengan adanya “benda baru” di dalam mobil.
Merengek? Nangis? Ngamuk?
Ada kok. Malah dua tahun pertama penggunaan car seat ini cukup ON & OFF. Ketika si Kicik di dudukkan di car seat, spontan langsung nangis. Ketika akhirnya mau duduk di car seat, eh cuma 5 menit lalu dia nangis. Ribet deh pokoknya! Ternyata untuk membiasakan si Kicik ini cukup sulit.
Tapi Alhamdulillah sekarang dia sudah mengerti bahwa pentingnya car seat dalam berkendara. Si Kicik sudah tau bahwa ketika masuk mobil, dia akan duduk di car seat di belakang, sendirian dan sekarang ini dia bisa duduk di car seat ini berjam-jam tanpa nangis sedikitpun.
Ingin anak kalian bisa anteng juga? Ada sedikit tips dari saya:
- Anak bayi, terutamanya bayi ASI, memang selalu ingin dipeluk sang ibu. Inilah yang terjadi dengan si Kicik. Ketika masuk mobil dan di dudukkan di car seat, dia pasti akan meraung-raung meminta pertolongan. Jangan paksakan anak terlalu keras. Jika ia menangis, ambil dan tenangkan.
- Walaupun terkadang car seat ini nganggur sampai berbulan-bulan, jangan dilepaskan ya. Hal ini justru akan membuat orang tua terlena sehingga lupa bahwa sang anak harus duduk di car seat sebagai pengaman.
- Untuk langkah awal, biasakan sang ibu duduk di belakang, di samping sang anak. Tujuannya untuk membantu keberanian anak secara pelan-pelan. Selingi dengan meninggalkan anak sendirian di belakang dan sang ibu duduk di depan. Agar anak terbiasa memahami bahwa mereka harus duduk di car seat di belakang.
- Sabar dan jangan putus asa. Proses seorang anak untuk memahami pentingnya duduk di car seat ini tidak mudah. Kami sendiri perlu waktu hingga 2 tahun untuk membuat dia paham pentingnya car seat. Ketika Aqeela berumur 2 tahun, dia sudah terbiasa duduk di belakang sendirian dan saya menyetir dengan tenang dan aman.
- Ingat ya! Meletakkan car seat di samping supir sangat berbahaya. Mendudukkan anak di depan juga sangat berbahaya. Selalu beri pemahaman bahwa posisi mereka di mobil adalah untuk duduk di bagian belakang. Berikan penjelasan bahwa menjaga keselamatan berkendara adalah hal yang sangat penting.
Yang namanya membiasakan sebuah habit ke anak memang tidak mudah. Mulai dari mengajak makan dengan duduk manis diatas kursi, mengajak anak solat, mengajak anak mengaji, dan sama halnya dengan mengajak anak duduk di car seat. Peran kalian sebagai orang tua yang menjadi ujung tombak terbentuknya karakter anak. Mendisiplinkan anak itu penting loh!
Semoga bermanfaat.
Love,
Bubunya Aqeela
disini malahan lebih sadis lagi Mak, carseat harus posisi di jok belakang, jadi bayi otomatis terpisah dari ortunya. Ini supaya ortu konsentrasi menyetir. Nah, ortu dapet SIM nya juga lebih gila lagi susahnya…. ujiannya ketat amat sangat hiks….
Carseat memang harus diletakkan di jok belakang, mak. Makanya diawal2 ngajarin anak, sebaiknya si ibu mendampingi dlu di belakang. Kalau anak sudah terbiasa, barulah pelan2 si ibu pindah duduk di depan. Karena pasti ada kemungkinan si ibu nyetir dan anak duduk di belakang sendirian. Pelan-pelan dilatih. Pasti bisa. Semangat mak! 🙂
Wah, pengetahuan baru buat saya Mba. Saya pikir disamping sopir gak papa lho ternyata gak aman.
Makasih sharingnya Mba
Semoga bermanfaat ya mba. Posisi anak disamping supir memang sangat berbahaya, walaupun posisi car seat depan. Jika ada hal-hal yang tidak diinginkan, mulai dari kecelakaan hingga rem mendadak, si anak rentan terkena efeknya kalau duduk di samping supir.
Kalau di Indonesia masalah duduk balita emang blm diatur ya mbak. Kalau di bbrp negra kyk USA dll gtu ketat peraturannya. Moga pemerintah bisa mengatur masalah seat buat baby ini jg. Soalnya sering iat balita berdiri2 di depan atau kalau gak malah di pangkuan yg nyetir -_-“