Literasi, yang kemudian menjadi salah satu hal yang saat ini sangat dekat di kehidupan saya. Eits.. tidak hanya saat ini sih, its actually started since my childhood. Sangat dekat dengan buku. Eh tapi kalau waktu kecil dulu lebih dekat dengan komik sih (hehehehe…) dan itu yang kemudian membuka segalanya. Menulispun secara tidak sadar mulai saya sukai ketika menjadi salah satu tim majalah sekolah di SMA, hingga akhirnya keterusan sampai hari ini. And that’s why, sudah saatnya mendeklarasikan diri saya sebagai Emak Literasi a.k. a. The Literate Mom.
Apa sih The Literate Mom ini?
Tersentak dari sebuah postingan yang diunggah oleh Mba Shanty Dewi Arifin (Salah satu koordinator grup One Day One Post Ibu Profesional) mengenai rendahnya literasi para ibu rumah tangga. Dalam artikel yang dicetak di harian Kompas ini dinyatakan bahwa literasi ibu rumah tangga cukup rendah, khususnya dalam hal literasi digital.
Agaka tersinggung sih but let’s face the reality. Disekitar saya juga masih banyak fenomena seperti ini. Siapa yang langsung share sebuah info tanpa cari tahu kebenarannya dulu? Padahal kan sayang banget rasanya jika kita tidak memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya.
Hingga akhirnya memutuskan untuk menciptakan personal branding saya yaitu The Literate Mom. Ingin menyebarkan virus literasi kepada sekitar dalam berbagai bentuk sebagai salah satu cara untuk dapat memperkaya diri kita dengan informasi yang bermanfaat. Mulai dari ajakan untuk membaca, aktif menulis hingga mempublikasi literasi digital via platform-platform kekinian.
Komponen Utama
Values
Dalam artikel yang ditulis oleh Susan Chritton, values yang dimaksud adalah:
“As a set of standards that determine your attitudes, choices, and actions”
Value menjadi bahan bakar kita dalam mewujudkan sebuah personal branding yang kuat. Menjadi sebuah prinsip utama dalam menentukan tujuan personal branding tersebut.
Dalam The Literate Mom, values yang ingin saya kedepankan adalah “Passion – Awareness – Education”. Passion dalam bidang ini yang menjadikan saya ingin menebar manfaat melalui literasi, menyebarkan awareness mengenai pentingnya literasi dan mengedukasi teman-teman bahwa literasi itu keren, kece dan kekinian.
Skill
Alhamdulillah… Kemampuan dalam memaksimalkan platform-platform yang digunakan sudah saya kuasai. Mulai dari Blog untuk menebar semangat menulis, Youtube untuk menginformasikan literasi via video yang menariks serta platform serupa seperti sosial media yang memudahkan saya untuk semakin memaksimalkan penggunaanya untuk hal yang bermanfaat.
Attitude
Konsistensi. Adalah attitude yang mudah untuk diucapkan tapi (jujur) sangat sulit untuk dilakukan. Masih berjuang melawan rasa malas yang kadang datang menghampiri. Insya Allah kedepannya bisa semakin lebih baik.
Komponen Pendukung
Penampilan
Penampilan pribadi saya? Hmmm… Rasanya tidak perlu ya. Penampilan ini akan lebih saya tekankan di platform yang akan saya gunakan. Mempercantik blog, memperkaya konten di akun Youtube hingga menyebar informasi literasi dengan item pendukung yang menarik.
Keunikan dan Otentik
Apa ya yang unik serta hal berbeda yang ditawarkan The Literate Mom? Sejujurnya, hal ini masih perlu saya fikirkan lebih matang dan dalam karena akan sangat berkaitan dengan gerakan-gerakan yang akan dijalankan. Semoga bisa menemukan titik terang secepatnya. Aamiin…
Diklat Pengurus Ibu Profesional batch 1 ini berhasil “memaksa” saya untuk belajar membangun sebuah personal branding. Siapa bilang kalau personal branding itu hanya bisa diwujudkan untuk orang yang bekerja di ranah publik? Saya sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik juga harus memiliki personal branding. Agar kita sebagai manusia bisa bangun setiap harinya dengan semangat bahwa kita akan memberikan manfaat yang besar untuk orang disekitar melalui brand yang kita bawa. Yang kita ciptakan. Yang kita tanamkan. Yang kita semaikan.
Terima kasih Mba Ike dan segenap tim diklat! Mata dan hati saya semakin dibukakan lebih luas sekarang..
Love,
Bubunnya Aqeela
Psssttt… Tau gak ternyata beberapa kajian (seperti ini, ini dan ini) yang saya baca menyatakan bahwa literasi seorang ibu sangat kuat hubungannya dengan keberhasilan anaknya. Hayooo… siapa yang mau anaknya bisa berhasil dalam setiap hal yang dilakukannya? Kalau mau, yuk tingkatkan literasi kamu untuk masa depan si kecil yang lebih baik!