Pemilihan rumah sakit yang ternyata tidak mudah!

Pic Courtesy: Pakcik Google

Hal pertama ketika akan memilih rumah sakit untuk bersalin nantinya adalah faktor JARAK. Yang ada di kepala saya waktu itu ialah bagaimana kalo tiba-tiba saya sudah mau melahirkan dan MACET! Gak kebayang gimana sengsaranya nanti.

Ternyata saya salah. Proses melahirkan tidak secepat proses BAB (Maaf!). Kalau kita sudah tidak tahan, mau tidak mau kita harus langsung ke kamar mandi. Butuh proses yang cukup untuk memastikan apakah seorang calon ibu sudah benar-benar masuk pada fase melahirkan atau tidak.

Ternyata saya salah juga. Hal pertama dalam pemilihan rumah sakit justru bukan dari jarak. Tapi dari faktor lain, seperti apakah rumah sakit itu mempunyai kesamaan visi dan misi dengan saya & Encik Suami, baik pada saat proses melahirkan maupun setelah melahirkan. Keseluruhannya HARUSLAH sejalan diantara keinginan kami, kebijakan rumah sakit dan dokter kandungan saya tentunya.

Berbekal dengan tekad ingin menyusui calon anak saya sedini mungkin, saya ingin proses kelahirannya nanti juga didukung oleh pihak rumah sakit yang Pro Asi. Ternyata, tidak banyak rumah sakit swasta di area Kuala Lumpur & Petaling Jaya yang sudah memiliki sertifikasi ini. Mereka menyebutnya, “Baby Friendly Hospital” atau “Hospital Rakan Bayi”.

Berikut daftarnya:

  1. KPJ Damansara Specialist Hospital
  2. KPJ Selangor Specialist Hospital, Shah Alam
  3. Pusat Perubatan Pantai
  4. KPJ Hospital Pakar Ampang Puteri

Sumber (http://duniasusuibu.com/hospital-rakan-bayi/program-inisiatif-hospital-rakan-bayi/)

Dan benar. Tropicana Medical Center (saya berkonsultasi dengan Dr. Noor Fidak Bt. Samsudin), rumah sakit yang menjadi pilihan awal karena jarak yang dekat, tidak masuk dalam daftar tersebut. Khawatir? Iya. Was was? Tentu saja. Semua perasaan bercampur aduk. Bagaimana saya bisa memulai IMD (Inisiasi Menyusu Dini)? Bagaimana jika saya ingin rooming-in dengan calon anak saya nantinya? Bagaimana jika pihak rumah sakit dengan sembrononya memberikan susu formula atau air putih kepada calon anak saya tanpa adanya persetujuan dari saya & Encik Suami? Bagaimana ini? Bagaimana itu?

Ternyata, semua ketakutan itu terlalu berlebihan. Menurut konsultan laktasi dari SusuIbu.com, Puan Kamariah, tidak mudah bagi rumah sakit swasta di Malaysia untuk mendapatkan sertifikasi “Baby Friendly Hospital”. Bukan berarti jika mereka tidak mempunyai sertifikasi itu bermakna bahwa mereka tidak mendukung Breastfeeding. Terkadang malah rumah sakit tersebut sangat mendukung program Breastfeeding. Menurut beliau pula, Tropicana Medical Center cukup mendukung program ini. Mendengar penjelasan itu, saya sedikit lega. Tetapi, bukan berarti saya lega 100% dan terlena dengan penjelasan itu. Saya & Encik suami tetap harus waspada untuk mengawasi proses ini nantinya.

Sedikit tips untuk para orang tua muda yang memiliki persamaan isu seperti kami:

  1. Cari info lebih lanjut mengenai kebijakan rumah sakit mengenai Breastfeeding, penggunaan susu formula atau asupan tambahan lainnya, IMD (Inisasi Menyusu Dini) dan rooming-in.
  2. Konsultasikan dengan dokter kandungan terlebih dahulu mengenai apa yang kita inginkan dan apa yang tidak kita inginkan pada saat proses melahirkan.
  3. Persiapkan Consent Form secara terperinci sebagai panduan bagi dokter dan pihak rumah sakit untuk rujukan mereka.
  4. Tidak ada salahnya melakukan konsultasi dengan pakar laktasi. Mereka cukup banyak mengenal dokter-dokter kandungan di daerahnya plus kebijakan rumah sakit yang kita pilih. Minta saran padanya apabila Anda mempunyai concern-concern yang lebih spesifik.
  5. Selalu pro-aktif pada saat proses bersalin dan setelah bersalin mengenai perkembangan anak. Diharapkan Ayah akan lebih proaktif pada masa ini karena BunBunnnya kan capek. 😛

Semoga bermanfaat!

 

Love,

Calon BunBun

9 thoughts on “Pemilihan rumah sakit yang ternyata tidak mudah!

  1. Duluuuu banget, sekarang anak2 udah remaja soalnya, heheheee…. masih tinggal di Batam. Maksudnya cari klinik bersalin terbaik yang dimiliki DSOG terbaik pula. Tapi kurang perhitungan krn anak pertama. Ternyata klinik tsb tidak memiliki peralatan operasi yg lengkap pdhl aku sudah pecah ketuban, bayi harus segera keluar. Akhirnya dibawa ke rumah sakit umum pake ambulance. RS umum ya gitu deh, gimana sik. Aku dioperasi dimana, suamiku nunggunya dimana. Mana kamar penuh semua jadi dpt kelas 3. Hari ke 3 baru bisa pindah ke kelas 1. Pemulihan jd gak maksimal. Pas anak ke-2 di Magelang, baru enak, krn klinik bersalinnya punya peralatan lengkap. Aku cesar jg lagi. Keluarga bisa menemani dg baik. Kesimpulannya, memang harus diperhitungkan sampai ke semua kemungkinan melahirkan. Semoga lancar mak 😀

    1. Wahh..pengalaman yang seru ya mak. Terima kasih untuk masukannya. Aminnn.. semoga persalinan saya nanti lancar. mohon doanya mak. 🙂

  2. salam kenal mba, tetanggaan dong kita ya, damansaranya di mana? saya ada dikelana jaya. Emang rada sumpeg kalo liat traffic sekarang baik damansara hospital maupun ke pantai hospital karena mrt. Ngga pernah lahiran di sini sih, cuma sudah pernah ke RS damansara spesialis sama pantai, pernah dirawat juga, dan akhirnya ngga suka dua2nya ya hahaha lebih suka ke sunway helpfull dan cepet banget soalnya.Kalau yang lainnya lelet dan belibet. Semoga sehat ya mak dan lancar lahirannya

    1. Salam kenal juga mba Lina. Saya tinggal di Kota Damansara sekarang. Wah, berarti kita lumayan deket ya. Iya nih, kebetulan didepan tempat saya tinggal memang lagi berisik2nya pembangunan MRT. Oya, memangnya service di Damansara Spesialis dan Pantai kurang oke ya Mba? Denger2 sih emang Sunway bagus, cuma lumayan jauh, apalagi kalo lagi macet. Makasih banyak doanyanya Mba Lina. Kapan-kapan kita ketemuan yaaa.. 🙂

  3. I am not sure where you’re getting your information, but great topic. I needs to spend some time learning more or understanding more. Thanks for excellent info I was looking for this info for my mission.

  4. Semangat bunbun yah… aq pun sempat merasakan kegalauan kyk gini.. untung di pusri pun pro asi.. dan bs rawat gabung sm bayi kita. Aq dr awal lahiran d pisah sm Nala cm pas mandi doang,,, dan yg terpenting ttp semangay dan sabar ya belajar ngASi nya…

  5. Assalamualaikum cik Dian, salam kenal yaa…
    Sy Sapitri (asal Jakarta) baru 10 hari duduk Cheras. Sekarang usia Kandungan saya 26 weeks, kalau untuk hospital al islam Kampung baru review nya bagaimana ya? Atau ada review klinik sekitar cheras lainnya?

    1. Waalaikumussalam mba Sapitri.. Salam kenal.
      Selamat untuk kehamilannya ya! Untuk review pribadi dari hospital al Islam Kampung Baru, kami belum pernah sama sekali berobat kesana mba. Jadi kurang tau pelayanannya seperti apa. Dan untuk klinik sekitar Cheras juga saya kurang tau mba. Mohon maaf jika kurang bisa membantu..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.