Pagi ini saya terbaca Re-tweet dari @drOei, salah satu dokter spesialis anak yang kerap di Mention oleh @ID_AyahAsi. Beliau mere-tweet konten dari @dokterapin. Saya sangat tertarik dengan tema yang beliau bahas, common cold pada anak. Lalu, kenapa tidak saya capture saja tweet-tweet beliau. In case kalau nanti saya perlu membacanya, tinggal buka blog dan Tadaaaaa! Sudah ada infonya disini. Mari disimak:
- “Dok, anak saya batuk grok-grok dan napasnya susah. Saya minta anak saya “diuap”.” Apakah batuk pilek harus “diuap”? #commoncold
- “Dok, minta obat untuk batuk dan obat untuk pilek ya. Anak saya sudah seminggu sakit, tapi belum minum obat.” Bener butuh obat? #commoncold
- “Dok, saya minta puyer racikan ya. Sudah berobat ke Puskesmas dan diberi obat sirup, tapi belum sembuh.” Minta puyer? #jedugh #commoncold
- Sebenarnya apa diagnosis semua keluhan yang membawa orangtua ini? #Commoncold tentunya, infeksi virus yang sembuh sendiri. Butuh obat? Hmm Data di AS menyatakan obat-obatan pereda gejala #commoncold berada di dalam daftar 20 obat tersering yg menyebabkan kematian pd balita.
- Pd tahun 2008, Badan Pengawas Obat & Makanan di AS (FDA) menyatakan obat-obatan #commoncold yg dijual bebas (OTC) DIHINDARI pd usia < 2 thn
- Setelah diikuti oleh produsen-produsen farmasi di AS, angka kunjungan anak ke IGD akibat efek samping OTC #commoncold berkurang
- Para produsen lalu melabel ulang OTC untuk obat batuk pilek anak tidak boleh digunakan untuk anak berusia di bawah 4 tahun. #commoncold
- Sebenarnya adakah manfaat pemberian obat pereda gejala batuk pilek #commoncold pada anak? Kita bahas satu persatu kandungannya
- Pertama, antihistamin yg ditujukan meredakan bersin & ingus meler. Kerjany menghambat reseptor histamin yg berperan dalam alergi #commoncold
- Gejala alergi memang bisa berupa bersin dan hidung meler, tetapi #commoncold disebabkan oleh infeksi virus, bukan reaksi alergi.
- Contoh antihistamin adlh: klorfeniramin (CTM), difenhidramin & hidroksizin. Apakah efektif mengatasi #commoncold? Ternyata tidak
- Penelitian yg dimuat di jurnal Pediatrics tahun 2004 menyimpulkan difenhidramin tidak lebih baik dibandingkan dengan plasebo dlm #commoncold
- Dua review Cochrane jg menyimpulkan antihistamin tidak lebih baik dibandingkan dengan plasebo dalam mengatasi batuk. #commoncold
- Cochrane Database adalah meta-analisis yang menempati tingkat kesahihan tertinggi di dalam penelitian kedokteran. #commoncold
- CTM mempunyai efek samping mengantuk yg dapat merancukan: apakah anak mengantuk krn obat atau ada penyakit yg membuat penurunan kesadaran?
- Kesimpulannya: antihistamin tidak efektif dalam meredakan gejala #commoncold.
- Kedua, antitusif yg ditujukan utk menekan refleks batuk, sehingga anak berkurang batuknya. Contohnya dekstrometorfan (DMP). #commoncold
- Penelitian menyimpulkan DMP tidak lebih baik dibandingkan plasebo dalam mengurangi gejala batuk di malam hari yg mengganggu tidur pada anak.
- Batuk pada dasarnya adlh upaya tubuh utk membuang lendir dari saluran napas. Lendir berisi virus yg memang berusaha dibuang ke luar tubuh.
- Batuk bertujuan baik krn merupakan mekanisme pertahanan tubuh. Logikanya, upaya untuk menekan batuk justru berpotensi membahayakan tubuh.
- Meskipun demikian, toh penelitian menunjukkan DMP tidak berkhasiat dalam mengurangi gejala common cold. Jadi: antitusif pun tidak diperlukan
- Ketiga, dekongestan yg ditujukan untuk melegakan hidung tersumbat. Contohnya adalah: pseudoefedrin, fenilpropanolamin (PPA), dan fenilefrin.
- Dekongestan mempunyai efek samping penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) yg bisa mengakibatkan peningkatan tekanan darah. #commoncold
- Dampak lainnya adlh sakit kepala, jantung berdebar-debar & gangguan irama jantung. Bahkan pernah dilaporkan kematian akibat dekongestan
- Jurnal Pediatrics in Review di tahun 2011 menyatakan tidak ada bukti yg menyokong efektivitas dekongestan dlm meredakan gejala #commoncold.
- Keempat, ekspektoran yg ditujukan utk mengencerkan dahak, misalnya guaifenesin. Belum ada penelitian yang menunjukkan efektivitasnya pd anak
- Kesimpulan yg bisa diambil adlh: antihistamin, antitusif, dekongestan dan ekspektoran tidak efektif dlm mengatasi #commoncold
- Bahkan obat2an ini berisiko memiliki efek samping yg merugikan anak #commoncold
Jadi mulailah berhati-hati ketika memberikan obat pada anak. Saya juga sedang mencari dokter anak yang tidak gampang memberikan obat pada pasiennya.
Semoga bermanfaat!
Love,
Bunbun