Sekolah Tinta: Our first impression

Sekolah Tinta

Setelah selesai dengan babak Preschool si Kicik, awal tahun 2020 kami mulai lagi babak baru. Si Kicik kini menjadi murid Sekolah Rendah (kalau di Indonesia setara dengan SD). Dari cerita sebelumnya, saya sudah menjelaskan mengapa pada akhirnya si Kicik pindah ke Genius Aulad Ara Damansara. Tujuannya adalah agar ia bisa masuk ke Sekolah Tinta. Sebuah sekolah swasta dengan kurikulum lokal Malaysia berbasiskan Islam.

Beberapa teman juga menanyakan kenapa pada akhirnya kami memilih untuk menyekolahkan si Kicik ke Sekolah Tinta. Jawabannya sederhana: Karena visi dan misi sekolah ini sama dengan visi misi kami. Cukup panjang perbincangan antara kami dengan kepala Sekolah Tinta mengenai visi dan misi sekolah, hingga pada akhirnya kami mencapai 1 kesimpulan. Memasukkan si Kicik ke Sekolah Tinta adalah keputusan yang tepat untuk saat ini.

Bahwa sekolah adalah tempat di mana anak tidak hanya belajar agama, matematika, sains, sejarah dan bahasa. Tetapi tempat di mana mereka belajar membangun karakter, berempati dengan sesama, membangun team work, disiplin dan berkreasi tanpa henti.

What We Like about Sekolah Tinta

Hobi Baru si Kicik

Flashback deh. Waktu kecil, kamu pernah punya hobi “pergi ke sekolah” gak? Jujur, saya sih gak ya. Hehehehe… Suatu hari, si Kicik menggambar di secarik kertas mengenai apa saja hobinya. Salah satunya adalah: Go to school. Alhamdulillah, kayaknya hati ini seneng banget deh ketika ada tulisan itu. Berarti si Kicik cocok banget dengan sekolahnya, dengan teman-teman dan dengan guru-gurunya. Sekolah yang fun tentu akan membuat anak-anak jadi lebih happy ketika berangkat ke sekolah.

More playtime = Happy kids

Beberapa teman dan keluarga agak sedikit terkejut dengan jam sekolah yang panjang. Anak-anak masuk dari jam 8 pagi hingga 4 sore. Sepertinya cukup melelahkan ya? Panjang, padat dan apakah akan membosankan? Ternyata, tidak menurut si Kicik. Karena jadwal belajarnya memang dirancang sedemikian rupa agar tidak membosankan. Bahkan selama satu minggu, ada 3 kali playtime yang diberikan kepada anak-anak untuk melepaskan penat mereka. Memang sih belum seideal seperti sekolah-sekolah di Finlandia sana. Tapi, it really is a great thing!

Melek Teknologi

Tahun ajaran ini, Sekolah Tinta mulai menggunakan aplikasi School2me untuk berkomunikasi dengan para orang tua. Surprisingly, aplikasi ini sejujurnya banyak sekali membantu kami para orang tua untuk tahu segala informasi yang diberikan sekolah. Mulai dari PR apa saja yang diberikan, kalender kegiatan sepanjang satu tahun, registrasi setiap event sekolah, hingga pengumuman kalau ada barang anak-anak yang tertinggal di sekolah. All in one app!

Lots of (parent) Activities

Bonding antara keluarga dengan sekolah sepertinya memang menjadi salah satu hal penting di Sekolah Tinta. Cukup banyak aktivitas antara orang tua, anak dan sekolah yang dilakukan bersama-sama. Tidak hanya anak yang memiliki senses of belonging yang kuat terhadap sekolah, tapi para orang tua juga diajak untuk sama-sama menumbuhkan rasa itu. Dengan cara terlibat dalam berbagai kegiatan sekolah yang supppperrr banyak. Tapi untuk kalian yang tidak bisa mengikuti aktivitas ini, do not worries! Sekolah tidak mewajibkan kok.

Kids Project

Anak-anak kelas 1 ternyata sudah dikenalkan dengan projek sederhana. Sebuah hal yang rasanya tidak pernah saya rasakan ketika saya bersekolah. Jangankan SD, hingga SMApun rasanya tidak pernah tuh ada mata pelajaran yang mewajibkan anak muridnya untuk membuat sebuah projek. Menurut penuturan si Kicik, projek yang dilakukannya adalah dari mata pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics). Anak-anak diminta untuk membuat jembatan dari sedotan. Sudah 1 bulan, si Kicik selalu excited setiap kali ada mata pelajaran STEM. Dia tidak sabar untuk melanjutkan projeknya. Melihat binar di matanya ketika bercerita akan hal ini membuat saya semakin yakin bahwa ini adalah sekolah yang tepat untuknya saat ini.

Semua poin yang saya jelaskan di atas adalah atas first impression kami dengan Sekolah Tinta selama lebih kurang 2 bulan. Mungkin ada yang cocok, ada pula yang tidak cocok dengan kalian. Tapi semoga bisa menjadi tambahan informasi jika ingin mendaftarkan si kecil ke Sekolah Tinta.

Intinya adalah:

Tidak ada sekolah yang sempurna. Tidak ada sekolah yang 100% sesuai dengan keinginan kita. Tapi cobalah untuk sedikit memiliki tolak angsur dalam memilih sekolah. Tiap keluarga punya prioritasnya masing-masing. Untuk hal-hal yang dirasa masih bisa diterima, kenapa tidak. Kalau mau 100% sempurna, bikin sekolah sendiri aja ya. Hehehehe..

Love,

Bubunnya Aqeela

3 thoughts on “Sekolah Tinta: Our first impression

  1. Assalamualaikum wr.wb
    Mba, mau tanya apakah untuk sekolah ini ada setingkat SMP dan SMA nya? dan apakah ada asrama nya untuk tingkatan tersebut?

    Terima kasih sebelumnya.

    1. Waalaikumussalam mba…

      Menurut informasi dari pihak sekolah, katanya mereka akan membuka Sekolah Menengah (setingkat SMP dan SMA) tahun depan. Asrama sepertinya tidak ada ya mba. Belum ada informasi lanjut kalau mengenai asrama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.