Wuihh…. Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini! Siapa bilang bahwa kecerdasan finansial itu baru bisa dipelajari dan diterapkan ketika umur kita-kita ini? Secara hitung-hitungan, mungkin sekarang sudah banyak yang melek finansial. Walaupun banyak riset yang menyebutkan bahwa Generasi Milenial itu gak bisa nabung. Bahwa kita-kita ini dibilang Generasi Sandwich. Bahwa kita tidak bisa berinvestasi. Bahwa kita menghabiskan uang hanya untuk keperluan tersier saja. Kalau kamu?
Tenang tenang.. Aku bukan ingin membahas masalah itu kok. Sudah banyak teman-teman yang sepertinya lebih melek tentang kesehatan finansial masing-masing ya? Disini, aku lebih ingin berkisah tentang bagaimana pentingnya mengenalkan konsep finansial ke anak. Jangan sampai si kecil tumbuh seperti kita yang (mungkin) tidak cerdas finansial sejak dini.
Mendidik Anak Cerdas Finansial ala Institut Ibu Profesional
Pemantapan konsep menjadi hal utama yang penting untuk bisa mendidik anak cerdas finansial. Tidak harus langsung mengatakan bahwa “Menabung pangkal kaya”, tapi lebih kepada bagaimana konsep dan pemahaman mengenai apa itu finansial.
“Rezeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari”
Konsep yang sederhana ya? Pernah terfikirkan gak? Pernah bercerita tentang rezeki ke si kecil? Darimana datangnya rezeki? Bagaimana cara memintanya? Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkannya? Sudah dijelaskan secara terperinci kah?
Level ini membuka para mata orang tua untuk dapat “mendoktrin” anak mengenai konsep rezeki. Bahwa mintalah rezeki tersebut pada Sang Maha Pemberi Rezeki. Bahwa rezeki tidak semata-mata berupa materi saja. Bahwa rezeki tidak semestinya terbatas dengan rezeki orang tua saat ini.
Setelah itu, bukalah dialog dengan si kecil mengenai konsep BUTUH dan INGIN. Setelah memahami konsep ini, dampingi dia untuk menentukan skala prioritasnya. Pendampingan dari orang tua pasti memberikan efek yang sangat positif bagi si kecil.
Prioritas sudah tahu? Then, ACTION! Bentuknya bisa berbagai macam, salah satunya adalah dengan mengenalkan mengenai mini budget. Tentu dong, peran orang tua masih sangat crucial dalam tahap ini. Kenalkan, dampingi dan berikan apresiasi kepada si kecil ketika berhasil membuat mini budget dan mengaplikasikannya di kehidupannya sehari-hari.
The Project
Untuk si Kicik, sepertinya belum bisa sampai pada tahap membuat mini budget. Kami menyesuaikan saja dengan umurnya untuk bisa lebih memahami konsep terlebih dahulu dan melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan umurnya.
Menyesuaikan dengan umur si Kicik yaitu dibawah 7 tahun, proyek Tantangan 10 Hari Level 8 Bunda Sayang Institut Ibu Profesional mengajak kami untuk membuat sebuah toples.
Buatlah proyek Toples 3S juga pengenalan menabung, proses menabung dan membelanjakan tabungan. Perkuat bahwa semua rejeki berasal dari Allah. Ceritakan pengalaman bunda dalam mengenalkan konsep rejeki pada si kecil melalui tulisan dan atau foto.
So, its all about concept! Pematangan konsep yang menjadi hal utama untuk dipahami si Kicik.
Bismillah…
Love,
Bubunnya Aqeela